Mawar putih terpana manakala melihat rumah tuannya kini rata dengan tanah. Semua gelap gulita, dimanakah tuan yang mulia..??
Saat melihat bencana, pernahkah terbayang dalam pikiran anda seandainya salah satu korban itu diri anda? Saat duduk di pengungsian itu anda? Saat berdiri berderet menerima sumbangan itu diri anda? Saat semua harta dan harapan sirna, menangis sedih, jiwa nelangsa itu adalah anda?
Jika anda pernah maka jiwa anda peka, jika belum pernah mungkin secara mental anda belum siap saja.
Asal anda tahu saja imbas yang paling menyedihkan adalah pada akhirnya ada beberapa sahabat dan kerabat anda tidak lagi ramah karena kondisi anda kini tidak berpunya.
Dengan segala do'a, sedekah, perilaku yang terjaga kita selalu berharap Allah zdat Yang Maha Agung melindungi, mengampuni, mengasihani, memberi petunjuk, mencukupi diri ini. Kebahagiaan lahir batin, dunia akherat adalah impian tapi ingat bahwa untuk mencapai impian itu akan ada ujian. Siap tidak siap harus siap. Siapkan mental, keluasan hati untuk ihlas. Ihlas memang gampang diucapkan tapi sulit dijalankan.
Namun itulah rahasia Tuhan untuk menguji keimanan dengan kesedihan, kekurangan bahan pangan sampai pada kematian. Kata-kata ini klise bagi sebagian orang tapi tidak juga bagi orang yang yang pernah duduk diantara pengungsi melihat rumah yang luluh lantak tak tersisa dan tinggal senyum mawar putih yang mulai berdebu menahan pilu.
Yach, ihlas itu awal dari kekuatan jiwa. Tidak ada yang perlu dipersalahkan, hanya iman untuk memohon uluran tangan Tuhan dan kembali berjuang. Karena semua dariNya dan akan kembali kepadaNya demikian pula yang tidak ada akan menjadi ada atas izinNya.
Kiranya kita harus pandai bersyukur dan bisa ihlas hati seperti mawar putih. Meski debu luruh di daun dan kelopaknya hari ini, namun esok pagi mawar senantiasa menyambut mentari dengan kelopak baru yang tetap putih mewangi.
sebuah semangat yang bangkit dari keikhlasan menerima semua bentuk ujian yang diberikan. Berangkat dari sini tentunya ada banyak semangat untuk berbenah ada faktor apa atas semua yang terjadi
BalasHapus@Abah:
BalasHapusMasya Allah, sugeng rawuh Abah...
Iya, alhamdulillah. Karena sebagian ujian itu saya sudah melewatinya Abah. Semuanya membuat diri berbenah dan semakin mendekat PadaNya. Saya ingin berbagi dan menyemangati saja.
Dan tidaklah kamu mengaku beriman sebelum Allah menguji keimanan kita, semoga keikhlasan selalu ada di hati kita di saat kita menerima Ujian, apapun bentuknya. karena mau nggak mau, ikhlas nggak ikhlas toh kalau sudah di uji ya..harus dijalani.
BalasHapusTribute to the entire victims of Mentawai-Merapi...
BalasHapusitulah... makanya klo lagi diatas jangan lupakan yg ada dibawah.. karena sewaktu2 bisa aja kita yang ada diposisi itu..... wah bener2 postingan yg menginspirasi nie hhe.... nice... :P
BalasHapusmaaf nie telat... happy blogging..
@Ella:
BalasHapusyups, ujian pasti datang dan harus dijalani
@lone fighter:
Tengkyu sob, biar ingat juga sama sodara2 kita yg di sana
@cak ferdi:
nah...itu dia sob salah satu pesan moril yg ada di konten ini.
weleh...dirimu kok lama gak muncul, semedi to koe hehe...
Tengkyu da hadir kembali...
bersyukur bagi semua yang terLepas dari segaLa musibah seperti pada umumnya orang2 tertentu mengaLami haL itu, namun berdoa semoga Allah menggantikan apa yang teLah hiLang dengan sesuatu yang Lebih baik.
BalasHapusseLain dari itu, berbagai bentuk kepeduLian dan perhatian bisa tercurahkan dengan masing2 kapasitas tiap individu yang ingin turut membantu meringankan penderitaan orang Lain. tidak hanya itu, tentunya secara mentaLitas memiLiki efek psikoLogis tersendiri untuk persiapan diri mana kaLau orang tersebut berada pada posisi yang sama, waLaupun siapa orangnya mau menerima kondisi tidak menguntungkan. namun daLam kondisi tertentu memungkinkan untuk mengaLami haL yang sama, paLing tidak berupaya untuk memposisikan diri agar bisa merasakan apa yang sedang mereka rasakan.
yang penting ikhlas saja
BalasHapussalam sahabat...
BalasHapuspostingan yang sangat berarti
izin baca artikelnya kawan
BalasHapus@om rame:
BalasHapusyach, bersyukur, berdo'a, berbagi, dan bersimpati...
Jadi lengkap nh intisarinya hihi. Tengkyu...
@kang tomo: iyo kang ihlas iku penting
@Tip Trik Bloger: Tengkyu, moga bermanfaat
@imtichan: monggo..
semua cobaan harus kita ambil hikmanya.....
BalasHapus@syamsul rijal:
BalasHapusdengan keluasan jiwa itulah kita akan bisa mengambil hikmah
moga menjadi sebuah kekuatan yg baru setelah rentetan bencana yg bisa dibilang tdk kecil bg org2 yg memang hidupnya tdk seberuntung Qta yg masih bisa menyempatkan diri utk OL tiap hari.
BalasHapusthank u renungannya,,,
@hantu facebook:
BalasHapussegala makna dar bencana memang saya coba buat perenungan walo dari hal kecil yg tak terpikirkan.
Tengkyu sob, btw aku gak bisa komen di blog sobat cz ngeloop ke iklan hehe...
untung nuLis kata "intisari"nya enggak di penggaL jadi "inti sari", soaLnya nanti di kira "anu".
BalasHapusdari mawar putih, melalui poasting ini saya merasakan sebuah pencerahan baru dalam memahami sebuah bencana.semoga orang bijak benar, bahwa "bencana adalah ujian kenaikan kelas"
BalasHapushuahahahaha....
BalasHapusyah "anu"nya si sari (serbuk). opo hayoooo????.