Halaman

Minggu, 31 Oktober 2010

DO'A BUAT PAK TUA

Di penghujung hari di bulan ini, saya banyak melihat gambaran laki-laki berusia senja sekitar 65-80 tahun bahkan mungkin ada yang lebih. Aku panggil beliau dengan sebutan "PAK TUA".

* PAK TUA YANG AMANAH
Mbah Marijan, beliau begitu amanah mengemban tugas sebagai kuncen di Gunung Merapi yang diberikan kepadanya hingga akhir hayatnya, dan meninggal dalam keadaan bersujud. Beliau lukisan atas keseimbangan antara tugas sebagai abdi raja dan hamba Allah SWT.

* PAK TUA YANG MENITI JALAN SYURGA
Mentari pagi tersenyum ramah mengiring langkah Pak Tua menyusuri jalan perumaham dari citra seruni sampe citra melati. Dari pintu ke pintu beliau mengetuk rumah dan hati untuk mencari donator buat Yayasan Pendidikan dan Yatim Piatu yang dikelolanya. Beliau sebenarnya seorang hartawan sekaligus dermawan namun rela turun ke jalan menawarkan produk syurgawi dengan penuh kerendahan hati dan senyuman.

* PAK TUA DI SEKELILING KA'BAH
Ada berjuta Pak Tua yang saat ini berjuang dengan segala keterbatasan kesehatan dan usia untuk melaksanakan panggilan haji menyempurnakan rukun islam yang ke lima. Dan salah satunya adalah Ayah dari seseorang yang baik hati dan banyak membantu aku kini juga sedang berjuang di sana.

* special; PAK TUA YANG SELALU ADA DI DALAM JIWA
Beliau meninggal persis di usia 70 th sesuai keinginannya. Kesalehan sosial, sikap disiplin, dhuha dan tahajudnya yang istiqomah belum bisa aku melampauinya. Beliau Alm. Bapak yang hanya bisa kutemui lewat do'a dan lewat mimpi atas izinNya.

Dan masih banyak Pak Tua di luar sana entah itu orang tua yang masih bersama kita, kakek, dll yang juga pahlawan keluarga, bangsa dan agama. Mari berdo'a untuk beliau-beliau, do'a untuk kebahagiaan dunia dan akheratnya.
[Continue reading...]

Sabtu, 30 Oktober 2010

TEBAR PESONA VS DERITA

Terpana lalu Terpesona dan berujung Termehek-mehek...

Ternyata pesona yang membuat derita bukan hanya milik kaum remaja atau pria dan wanita pada umumnya sebagai makhluk individu. Kini Tebar Pesona sudah lumrah dan membudaya bagi kalangan artis, pejabat juga terutama Partai Politik.

Politik dan Bisnis sangat beda tipis karena banyak kesamaan di dalamnya, sama-sama suka pasang iklan di mana-mana sampe seantero kota hanya berisi bendera dan gambar wajah, suka mengumpulkan masa dengan acara hiburan untuk menarik minat pembeli, suka tawar menawar jabatan seperti saat tender bisnis, suka 'ngecap' saat kampanye dan tebar pesona saat berkunjung ke warga untuk menjerat mangsanya.

Saya terbitkan tulisan ini karena teringat peristiwa bencana 'situ gintung' menjelang Pemilu kemarin. Disitu begitu banyak Parpol yang datang dengan memakai atribut lengkap datang berbondong-bondong menyerahkan bantuan. Mereka tidak mau dibilang kampanye tapi aksi sosial atas nama bantuan kemanusiaan.

La sekarang ini kan banyak bencana di mana-mana. Saya ambil contoh yang paling populer di Jawa adalah meletusnya Gunung Merapi. Nah kira-kira Parpol yang datang apa sebanyak di situ gintung yang saat itu mendekati Hari H Pemilu??? Ataukah benar adanya bahwa saat itu semua hanya sekedar Tebar Pesona???

Andaikan sama maka bersyukur kita karena mereka pegang komitmennya. Namun andaikan hanya Tebar Pesona maka betapa menderitanya rakyat ini, sudah jatuh tertimpa tangga. Mereka hanya jadi bahan berita buat menaikkan popularitasnya.

Sedikit yang kita beri dengan ketulusan hati itu lebih berarti, namun banyak hal yang bisa kita bagi kepada sesama itu lebih utama. Semoga kita tidak hanya sekedar tebar pesona tanpa ketulusan jiwa.
[Continue reading...]

Rabu, 27 Oktober 2010

OPERA SABUN

Opera Sabun atau soap opera adalah suatu drama yang memiliki sifat seperti sabun yakni wangi dan berbusa. Semakin digosok semakin berbusa. Anda pasti tau kan sifat busa??? Keliatannya wangi, memutih di atas tapi begitu kena angin wuzzzz...hilang sudah karena kurang bobot di dalamnya.

Demikian pula dengan soap opera alias telenovela bin sinetron. Awal ceritanya indah dan menarik, lama-lama penuh trik dan intrik gombal mukio agar pemirsa menikmati busa yang ditebarkan demi meraup keuntungan kontrak yang begitu panjang berular-ular sampai beda generasi dan kerap ceritanya sudah gak nyambung lagi.

Beda sekali dengan kisah soap opera kali ini. Ini sekedar mengangkat nasib sabun yang didramatisir sedemikian rupa sehingga sabun benar-benar menderita.

*Kisah penipuan atas nama sabun:
Mungkin kita sudah jenuh menyaksikan iklan yang mengiming-iming uang atau hadiah menarik baik di dalam sabun maupun dalam kantong sachet. Akibatnya banyak sekali "sabun jadi korban mutilasi" karena ambisi pembeli dan akhirnya berujung kerugian pula pada si pembeli yang sudah merasa dibohongi.

Ada pula hadiah menggiurkan yakni dapat mobil, begitu dikonfirmasi tak ada jawaban. Baik pihak direksi yang ikut tanda tangan maupun semua karyawan merasa tidak mengerti. Mereka berdalih bhwa oknum tertentu yang memasukkan sticker hadiah tanpa seijin pihak manajemen perusahaan. Lho bukannya kalau sudah masuk iklan di TV atau radio pastilah Legal. Iya to? Secara logika saja kalau sekedar oknum opo yo kuat bayar iklan berdurasi tinggi dengan harga selangit???

Mungkin ini opera sabun yang sebenarnya. Kalau cuma telenovela bin sinetron kita mungkin rugi waktu dan menguras air mata, tapi kalau opera ini weleh...bisa buat jebol anggaran belanja.

Iklan yang dikemas apik plus hadiah menarik memang seperti pelet, bisa menghipnotis siapa saja. Tapi sekarang masyarakat sudah lebih dewasa dalam melihat sebuah tayangan sekalipun iklan. Semoga kita juga bisa lebih jeli dan berhati-hati dengan opera sabun dalam modus yang lainnya.
[Continue reading...]

Sabtu, 23 Oktober 2010

Ilmu Santet dan Ilmu Pelet

Ilmu Santet dan Ilmu Pelet kerap identik dengan ilmu hitam layaknya perdukunan. Namun sebenarnya ilmu ini umum baik jalur putih maupun hitam. Putih yang dimaksud adalah lewat media do'a atau ayat ayat suci sedangkan yang hitam lewat jampi jampi. Tapi menurutku baik lewat media hitam maupun putih sama sama tidak baik karena yang namanya santet pastilah bersifat melukai seseorang, demikian pula dengan pelet. Karena pelet tidak hanya digunakan dalam hubungan asmara tetapi lebih luas lagi semacam gendam atau hipnotis yang lebih populer. Keduanya sama sama bertujuan mengendalikan alam pikir seseorang entah untuk kepentingan seseorang bahkan untuk kejahatan.

Konon katanya orang orang yang tidak meyakini dengan santet dan pelet justru aman alias sulit ditembus karena alam bawah sadar mereka tak terkungkung rasa takut dan gamang. Tapi entahlah, tentang analisa yang terakhir ini saya belum pernah melakukan riset dan mencermati. Yang saya tahu justru rata rata pikiran kita pada umumnya sudah terkontaminasi dengan suguhan televisi tentang kisah yang penuh misteri dan hal hal yang berbau mistik.

Karena baik santet maupun pelet ibarat melempar batu sembunyi tangan, maka sangat sulit dibuktikan pelakunya karena perantaranya pastilah jin yang tak kasat mata. Hanya satu cara untuk membentengi itu semua yakni mendekatkan diri pada Sang Maha Kuasa, karena kita begitu lemah tak ada daya dan upaya sedangkan Tuhan pemilik kekuatan untuk menepis apa saja yang hendak mencelakakan kita.

Yach begitulah, ilmu itu ibarat mata pisau, bisa untuk memotong bisa juga untuk membunuh. Semoga kita tak menjadi congkak, sombong dan takabur dengan ilmu yang kita miliki. Dan semoga ilmu kita bermanfaat dan bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam.

#INTERMEZO:
Oh ya, saya jadi ingat seorang teman yang kebetulan naik bis bersama dari Surabaya. Beliau kakak kelasku saat SMA dan kebetulan lama tak bersua. Beliau sempat cerita bahwa saat ini lagi melanjutkan program magister di Malang. Nyeletuk saja aku bilang 'hebat dunk sudah jadi dosen bentar lagi mau jadi Paranormal pula'. Beliau kaget dan bertanya. Lo kok paranormal? Apa hubungannya dengan jurusanku? Aku jawab 'ya ada lah..., kan jurusannya FISIP alias Fakultas Ilmu Santet dan Ilmu Pelet. Iya to? Hehehe....kena dech....!!!!
[Continue reading...]

Jumat, 22 Oktober 2010

KUDAPAN LINTAH

Kudapan Lintah??? Wow..gimana rasanya?,,ih pasti menjijikkan.!!!! Tapi up's, jangan negative thinking dulu.....baca nih kisahnya:
Ini suatu peristiwa saat aku dan seluruh teman Karang Taruna sepakat merayakan Tahun Baru bersama ke Taman rekreasi PACET, Mojokerto yang memang tak jauh dari kotaku.

Sesampai di Pacet sekitar jam 8 pagi, hawa sejuk dan udara segar kiranya membuat kami semangat jalan jalan menikmati keindahan pegunungan dan juga pemandian air panas yang sangat terkenal. Hari semakin siang dan berbagai pagelaran acara tahun baru sudah mulai terasa mengguncang keheningan. Karena kami ingin menikmati suasana yang agak tenang maka kami mencari tempat yang sekiranya tak terlalu ramai.Setelah berjalan lumayan jauh akhirnya kami menemukan sungai dengan panorama yang indah sekali . Kami berhenti dan bersantai santai sambil mengabadikan suasana juga berfoto ria sambil jalan jalan di sungai yang airnya cuma semata kaki. 

Saat indah berubah jadi petaka manakala kami menyadari bahwa ada mahluk aneh di kaki mulus ini telah lama menikmati darah kaki-kaki kami. Ternyata sungai indah itu tempat sarang lintah. Weleh weleh....alih-alih mau cari tempat indah la kok malah jadi 'Kudapan Lintah'.

Untungnya kami sudah antisipasi sebelumnya dengan bawa penawar dan pengusir atau pelepas lintah, karena Pacet selain panorama indah memang terkenal dengan lintah yang posisinya tak tentu arah.Jam 3 sore kabut sudah mulai turun dan gerimis juga datang sehingga kami putuskan pulang. Dalam perjalanan seorang kawan sempat bertanya padaku:

KAWANKU : Apa iya kalau digigit lintah bisa mati??
AKU : Ya lihat-lihat, bisa jadi kalau lintahnya se sungai.....
KAWANKU : Oooo...jadi kalau cuma satu gak bakalan mati?
AKU : Ya lihat-lihat juga jenisnya..., kalau lintah kali alias sungai gak bakalan mati,
tapi ada juga satu lintah yang bisa buat orang sekarat
KAWANKU : Wuiiih...ngeri. Hanya satu lintah bisa bikin sekarat? Lintah apa itu?
AKU : yo LINTAH DARAT!!!!!!!

Hehehe...semoga postingan ini bisa menghilangkan rasa penat....
[Continue reading...]

Sabtu, 09 Oktober 2010

KAYU dan HATI

Menjelang weekend, hari Sabtu kemarin saya mendapati kabar yang sangat mengejutkan. Kabar itu adalah robohnya rumah persinggahan milik sahabatku di daerah Surabaya utara. Maklum rumah sudah berumur lebih dari 100 tahun dan sama sekali belum pernah direnovasi, bentuk dibiarkan seperti jaman dahulu kala karena hanya dipakai tempat singgah saja. Dari luar bangunan itu tampak kokoh meski bersahaja namun siapa sangka di pagi buta rumah terbelah jadi dua. Dan setelah dilakukan bedah rumah ternyata banyak rayap di dalam kayu penyanggah.

Bersyukur musibah datang kala pagi buta, andai malam di saat para penghuni terlelap melepas penat entah kami juga tidak bisa membayangkan. Alhamdulillah, Maha suci Allah yang masih memberi kasih kepada hambaNYA, mungkin itu ungkapan atas semua peristiwa.

Ternyata apa yang terlihat tak sama dengan nyatanya. Kayu yang kokohpun bisa patah oleh makhluk kecil bernama rayap yang sangat pandai bersembunyi dan tak terdeteksi. Mungkin begitu pula dengan hati kita, jika dibiarkan tak dirawat, tak diisi dengan hal-hal yang bermakna pastikan akan diisi rayap-rayap yang siap menggerogoti hati dan menggoyahkan keimanan kita.

Rayap hati juga sulit dideteksi, pandai bersembunyi karena itu adalah sifat negatif kita sendiri. Sifat iri, dengki, hasud, ujub dan tinggi hati. Untuk itulah mari kita selalu waspada jangan sampai rayap di hati kita akan menumbangkan jati diri dan keimanan kita.

*Buat Mbak Rifa; Semoga tabah dan dimudahkan segala urusan sesudahnya. AMIN...

[Continue reading...]

Senin, 04 Oktober 2010

MENJARING MATAHARI

Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku?
Mendung, Hitam pekat berarak menyelimuti matahari....
..........................

Rupanya penggalan lagu dari Kang Ebit dalam satu perjalanan menuju kota Lamongan terasa menyentuh hati. Menjaring matahari layaknya mencari kawan atau sahabat sejati. Sedemikian harus berhati-hati karena hanya sahabat yang memiliki ketulusan hati yang akan menyinari hidup ini. Tetapi manakala sahabat yang culas hati maka sinarnya akan membakar hati bahkan dia mampu membunuh karakter dan jasad kita ini.

Dengan segala kerendahan hati, Saya mohon ma'af bila belum bisa menghadirkan yang terbaik buat sobat semua karena keterbatasan diri dan maaf bila belum mampu jadi penyejuk hati. Semoga Allah senantiasa merahmati sobat semua.

Semoga kita diberi kawan sejati yang setia dalam suka dan duka juga setia di jalan Illahi. Amin...
[Continue reading...]

Sabtu, 02 Oktober 2010

GABRELLA (Gabungan aRek-aRek Tercella)

Gabrella ini suatu genk anak muda terdiri dari 4 orang cewek manis yang lumayan cerdas, ulet dan kreatif (wow lumayan congkak juga ya? ya iyalah namanya juga tercella!!, hehe maap intermezo aj...). Adalah Wulan, Ifa, Toetik dan Ulfa. Mereka semua teman studiku di Surabaya.

Mungkin nama Gabrella extrim kedengarannya karena memang kepanjangannya "Gabungan aRek-aRek Tercella". Nama ini sengaja kami buat bukan karena sensasi tetapi agar lebih sering introspeksi diri. Lho kok bisa...??

Iya neh, awalnya kami memang suka belajar bareng, hunting bareng, heboh bareng wis poko'e bersama setia dalam suka duka. Kami jalani studi dengan serius tapi santai. Nah dalam setiap joke-joke ataupun ledekan untuk anggota yang gak ngeh, bersikap aneh atau keluar dari koridor yang semestinya kami selalu menyertakan kata "woo...Tercella iki!" . Intinya kami saling mengingatkan dengan cara guyonan agar tak menyinggung perasaan. Dan lama kelamaan istilah tersebut menjadi membudaya di kalangan teman-teman di luar genk kami dan sebagai cara menyampaikan suatu koreksi. Mungkin aneh tapi nyata, karena justru dari kata kunci itulah dua kubu yang berbeda bahkan semua level bisa berbaur tanpa dikhotomi karena merasa memiliki satu kata istilah yang mengena siapa saja tanpa merasa rendah.

Bukan Gabrella kalau tidak usil. Tapi usil dan iseng kami tidak merugikan malah menyenangkan hati banyak orang dan selalu ada kejutan sehingga sepi terutama di LAB jika tak ada kami. Dan yang paling aku ingat bahkan semua teman studiku adalah semua modul yang dari sang dosen selalu aku paraf Gabrella sebelum difoto copy seluruh teman, sehingga semua foto copy ada paraf gank Gabrella. Ya... mereka cuma senyum-senyum saja habis mereka suka menitip foto copy ke kita-kita, ya sudah terima saja hahaha...

Note:
* Buat sahabat Gabrella; terus berkarya, moga hidup kita bermakna dimanapun kita berada



[Continue reading...]