Di penghujung hari di bulan ini, saya banyak melihat gambaran laki-laki berusia senja sekitar 65-80 tahun bahkan mungkin ada yang lebih. Aku panggil beliau dengan sebutan "PAK TUA".
* PAK TUA YANG AMANAH
Mbah Marijan, beliau begitu amanah mengemban tugas sebagai kuncen di Gunung Merapi yang diberikan kepadanya hingga akhir hayatnya, dan meninggal dalam keadaan bersujud. Beliau lukisan atas keseimbangan antara tugas sebagai abdi raja dan hamba Allah SWT.
* PAK TUA YANG MENITI JALAN SYURGA
Mentari pagi tersenyum ramah mengiring langkah Pak Tua menyusuri jalan perumaham dari citra seruni sampe citra melati. Dari pintu ke pintu beliau mengetuk rumah dan hati untuk mencari donator buat Yayasan Pendidikan dan Yatim Piatu yang dikelolanya. Beliau sebenarnya seorang hartawan sekaligus dermawan namun rela turun ke jalan menawarkan produk syurgawi dengan penuh kerendahan hati dan senyuman.
* PAK TUA DI SEKELILING KA'BAH
Ada berjuta Pak Tua yang saat ini berjuang dengan segala keterbatasan kesehatan dan usia untuk melaksanakan panggilan haji menyempurnakan rukun islam yang ke lima. Dan salah satunya adalah Ayah dari seseorang yang baik hati dan banyak membantu aku kini juga sedang berjuang di sana.
* special; PAK TUA YANG SELALU ADA DI DALAM JIWA
Beliau meninggal persis di usia 70 th sesuai keinginannya. Kesalehan sosial, sikap disiplin, dhuha dan tahajudnya yang istiqomah belum bisa aku melampauinya. Beliau Alm. Bapak yang hanya bisa kutemui lewat do'a dan lewat mimpi atas izinNya.
Dan masih banyak Pak Tua di luar sana entah itu orang tua yang masih bersama kita, kakek, dll yang juga pahlawan keluarga, bangsa dan agama. Mari berdo'a untuk beliau-beliau, do'a untuk kebahagiaan dunia dan akheratnya.
[Continue reading...]
* PAK TUA YANG AMANAH
Mbah Marijan, beliau begitu amanah mengemban tugas sebagai kuncen di Gunung Merapi yang diberikan kepadanya hingga akhir hayatnya, dan meninggal dalam keadaan bersujud. Beliau lukisan atas keseimbangan antara tugas sebagai abdi raja dan hamba Allah SWT.
* PAK TUA YANG MENITI JALAN SYURGA
Mentari pagi tersenyum ramah mengiring langkah Pak Tua menyusuri jalan perumaham dari citra seruni sampe citra melati. Dari pintu ke pintu beliau mengetuk rumah dan hati untuk mencari donator buat Yayasan Pendidikan dan Yatim Piatu yang dikelolanya. Beliau sebenarnya seorang hartawan sekaligus dermawan namun rela turun ke jalan menawarkan produk syurgawi dengan penuh kerendahan hati dan senyuman.
* PAK TUA DI SEKELILING KA'BAH
Ada berjuta Pak Tua yang saat ini berjuang dengan segala keterbatasan kesehatan dan usia untuk melaksanakan panggilan haji menyempurnakan rukun islam yang ke lima. Dan salah satunya adalah Ayah dari seseorang yang baik hati dan banyak membantu aku kini juga sedang berjuang di sana.
* special; PAK TUA YANG SELALU ADA DI DALAM JIWA
Beliau meninggal persis di usia 70 th sesuai keinginannya. Kesalehan sosial, sikap disiplin, dhuha dan tahajudnya yang istiqomah belum bisa aku melampauinya. Beliau Alm. Bapak yang hanya bisa kutemui lewat do'a dan lewat mimpi atas izinNya.
Dan masih banyak Pak Tua di luar sana entah itu orang tua yang masih bersama kita, kakek, dll yang juga pahlawan keluarga, bangsa dan agama. Mari berdo'a untuk beliau-beliau, do'a untuk kebahagiaan dunia dan akheratnya.