Halaman

Rabu, 27 Oktober 2010

OPERA SABUN

Share it Please
Opera Sabun atau soap opera adalah suatu drama yang memiliki sifat seperti sabun yakni wangi dan berbusa. Semakin digosok semakin berbusa. Anda pasti tau kan sifat busa??? Keliatannya wangi, memutih di atas tapi begitu kena angin wuzzzz...hilang sudah karena kurang bobot di dalamnya.

Demikian pula dengan soap opera alias telenovela bin sinetron. Awal ceritanya indah dan menarik, lama-lama penuh trik dan intrik gombal mukio agar pemirsa menikmati busa yang ditebarkan demi meraup keuntungan kontrak yang begitu panjang berular-ular sampai beda generasi dan kerap ceritanya sudah gak nyambung lagi.

Beda sekali dengan kisah soap opera kali ini. Ini sekedar mengangkat nasib sabun yang didramatisir sedemikian rupa sehingga sabun benar-benar menderita.

*Kisah penipuan atas nama sabun:
Mungkin kita sudah jenuh menyaksikan iklan yang mengiming-iming uang atau hadiah menarik baik di dalam sabun maupun dalam kantong sachet. Akibatnya banyak sekali "sabun jadi korban mutilasi" karena ambisi pembeli dan akhirnya berujung kerugian pula pada si pembeli yang sudah merasa dibohongi.

Ada pula hadiah menggiurkan yakni dapat mobil, begitu dikonfirmasi tak ada jawaban. Baik pihak direksi yang ikut tanda tangan maupun semua karyawan merasa tidak mengerti. Mereka berdalih bhwa oknum tertentu yang memasukkan sticker hadiah tanpa seijin pihak manajemen perusahaan. Lho bukannya kalau sudah masuk iklan di TV atau radio pastilah Legal. Iya to? Secara logika saja kalau sekedar oknum opo yo kuat bayar iklan berdurasi tinggi dengan harga selangit???

Mungkin ini opera sabun yang sebenarnya. Kalau cuma telenovela bin sinetron kita mungkin rugi waktu dan menguras air mata, tapi kalau opera ini weleh...bisa buat jebol anggaran belanja.

Iklan yang dikemas apik plus hadiah menarik memang seperti pelet, bisa menghipnotis siapa saja. Tapi sekarang masyarakat sudah lebih dewasa dalam melihat sebuah tayangan sekalipun iklan. Semoga kita juga bisa lebih jeli dan berhati-hati dengan opera sabun dalam modus yang lainnya.

21 komentar:

  1. wangi la'an bau sabun erus hehe

    BalasHapus
  2. penipuan dengan operandi sabun makin marak tapi tidak semarak dahulu kayaknya

    BalasHapus
  3. aku gak tergiur dengan iklan yang menarik minat.
    menunggunya yang lama dan belum tentu dapat hadiahnya

    BalasHapus
  4. rakyat kita memang masih sering gampang digoda dengan undian berhadiah, membeli barang dapat hadiah langsung, dan lain sebagainya...
    apakah ini petanda bahwa bangsa kita umumnya adalah orang pemalas????

    BalasHapus
  5. met pagi mbak...
    met beraktifitas ya
    sukses selalu

    BalasHapus
  6. saya setuju dengan sinetron kita yang pantas disejajarkan dengan sabun, berbusa dan wangi tapi hanya sementara saja.alias nggak ada isinya.

    BalasHapus
  7. Jaman sekaran jangan mudah percaya sama yang namanya hadiah-hadiahan. mari mengenal keindahan pariwisata lombok utara di http://7og4nk.blogspot.com

    BalasHapus
  8. @kang tomo:
    wangi sesaat saja kang...

    @uswah:
    iya capek n gak mendidik byk gombal mukione

    @hikmah:
    aku suka hadiah langsung

    @kang abu:
    iya sih, karena ganti modusnya jadi perlu waspada

    BalasHapus
  9. @yadiebaroos:
    entah yang mana Pemalas atau Mental Penjudi ya?
    Tapi kalau hadiah langsung aku masih suka itupun dicermati jangan sampe nombok. Misal beli 2 gratis 1 atau dapat mug cantik. Poko'e yang pasti-pasti aj dah.

    @ella: iya mbak. Idem

    @lombokguide:
    iya tetap waspada itu lebih utama.
    Tengkyu akan aku kunjungi...

    BalasHapus
  10. Salam
    Menyapa kawan dihari Sumpah Pemuda...
    Mohon berpartisipasi dan dukungannya kawan...

    Salam Kawan

    BalasHapus
  11. setuju dengan falsafah sabun-nya.

    iya sekarang banyak penipuan yang berkedok iming-iming fantastis, yang ujung2nya buzz.. kayak busa sabun.

    BalasHapus
  12. tidak hanya itu, operasi ehhh maksudnya opera sabun mandi mandi daLam bentuk keciL2an sudah marak dewasa ini. medianya sangat banyak, misaLnya meLaLui SMS ataupun teLepon. seoLah semakin banyak yang tidak tertarik maka semakin gencar mereka untuk meLakukan haL sejenis.

    sang Pangeran hanya bisa menikmati buih sabun tanpa opera, LaLu merenungi kenapa sang Putri sampai saat ini beLum kunjung bermimpi.
    resah geLisah menunggu waktu untuk memainkan aLunan seruLing sakti sebagai teman tidur mu daLam baLut opera tanpa sabun.

    BalasHapus
  13. Waspadalah terhadap segala bentuk jebakan penipuan.

    Sukses selalu.

    Salam ~~~ "Ejawantah's Blog"

    BalasHapus
  14. jaman sekarang memang sepertinya orang menggunakan segala cara untuk melakukan penipuan, kita harus semakin berhati-hati...

    BalasHapus
  15. berbeda cara berarti berbeda keLas dan menghasiLan, begitupun dengan target yang sedang di buru. seperti sang Pangeran Katak hanya mampu untuk berburu nyamuk nakaL, sementara sang Putri Bantal Kencono Lebih memiLih aLunan seruLing saktinya si Pangeran.
    apakah ini karena sang Putri tak tertipu oLeh meLodi syahdu sang Pangeran?.

    maLam dingin akan terasa hangat biLa sekujur raga dibasahi oLeh riak geLombang dangkaL, sebagai peLipur Lara untuk mengganti tungku yang teLah mati semaLaman.
    ouhhh... dimana sabun ku, mungkin tertinggaL di peta opera mu?

    BalasHapus
  16. @joe:
    iya sob, setuju

    @om rame:
    Justru mengusir nyamuk menghasilkan banyak penghasilan, kan bisa jual obat nyamuk...hohihi
    Lho ini kan Pangeran bukan Pagerank to yang suka tersenyum palsu?

    Memang ada katak pake sabun...??? hehehe...

    BalasHapus
  17. huahahahaha....
    tapi capek deuh muLutnya mangap terus :D

    yah, ini adaLah pangeran yang ingin berusaha mengusir haLusinasi tuan pagerank yang banyak menghantui ummat bLogger nestapa.

    ada, pangeran yang satu ini seLaLu bersabun untuk menebarkan aromanya kepada putri agar terpesona untuk seLaLu mehirup semerbak aromanya.

    BalasHapus
  18. Assalamualaikum Ning, maaf datang paling bontot. Maklum nyangkul ndik sawah waktune mbrujul hhhh

    Makin maju peradaban ditambah makin banyaknya tingkat kebutuhan dibumbui keinginan berlebih, menyebabkan banyak orang melakukan hal-hal yang menurut mereka yang penting bisa menghasilkan, padahal langkahnya justru mendholimi orang lain

    BalasHapus
  19. met pagi mbak muza...
    mampir lagi nich
    makasih sebelumnya

    BalasHapus