Halaman

Kamis, 04 November 2010

Silaturrahim Ala Pak Kyai

Share it Please
Hampir tiap 2 pekan aku selalu singgah ke rumah sahabatku Marwah. Namun jarang sekali bertemu Abah dan Mamahnya yang sibuk ke Mekah, Malaysia dan Brunei Darussalam karena mereka seorang hufazd yang diminta ngajar di beberapa pesantren secara berkala.

Beruntung pekan itu saat ada festival pesantren beliau datang, jadi aku bisa Ta'aruf sekalian. Sambil menikmati kurma nabi dari ustad Nawawi, kami berbincang banyak hal sampai pada akhirnya beliau bertanya :

ABAH: Apa sudah pernah ziarah ke Wali Songo?

Muza: Baru wali dua Bah...

*Beliau tersenyum dan bilang
ABAH: Kalau mau ikut, ayo ikut Abah sama Mamah keliling Jawa.

Muza: Berarti seminggu dong Bah,...??

ABAH: Kok seminggu yo satu bulan..

Muza: satu bulan..? Lho ini ke wali apa naik haji? Lama banget...

ABAH: Karena ziarah + silaturrahmi ke sahabat pak kyai yang kebetulan dekat dengan makam para waliulloh.

Muza: Ooooo...begitu. Terus biayanya berapa?

ABAH: Tenang saja..., untuk pemberangkatan pertama ikut Abah

Muza: Selanjutnya?

ABAH: Nanti tinggal call sahabat Abah, maka akomodasi, transportasi akan datang sendiri. Kita akan ke pesantren dan segala tempat serta kebutuhan kita akan disediakan sampai kita pulangpun diantar sampai tujuan pemberangkatan.

Muza: Wah...seperti kedatangan mentri atau selebriti....hihi..

ABAH: itulah indahnya silaturrahmi, mendatangkan rizki, menjauhkan bala' dan memperpanjang usia dengan ukhuwah..

Muza: Iya..., saya mau Bah.., tapi boleh nggak ya sama orang tua?? *ah, nanti aja dipikir di rumah*

Betul-betul indah jalinan silaturrahim para Kyai, sesuatu yang sebelumnya tak pernah aku ketahui sampai sejauh itu cara menghormat seorang tamu.
Bagaimana dengan kita. Sudahkah menghormati para tamu kita......???

19 komentar:

  1. silaturahmi memang sangat indah dan menenangkan hati...

    jadi pngen ke pesantren lagi baca ini.. hehehehe

    BalasHapus
  2. ya kita berusaha untuk selalu hormat kepada tamu dan orang tua

    BalasHapus
  3. saya beLum merasa menghormati para tamu, tetapi berupaya sekuat tenaga dan pikiran agar seLaLu mengormatinya, begitupun sebaLiknya biLa bertamu akan berupaya untuk menghormati tuan rumah. terLepas itu tamu yang seiman dan tidak seiman, orang2 tertentu yang dituakan, anak2, tokoh agama, pejabat dan Lain sebagainya.
    kecuaLi, kaLo tamu yang tidak di undang dan datangnya tengah maLam bawa Linggis.

    entahLah dengan sang Putri, apakah seLaLu menerima hadirnya Pangeran Katak daLam tempurung?

    BalasHapus
  4. @Azis Lamayuda:
    iya cak banyak kita akan dapat banyak hikmah. Woala...sampeyan pernah tinggal di pesantren to cak..

    @Kang Tomo:
    iya kang, harus itu fardhu'ain kang...

    @Kang Abu:
    Baik hati dan tak pilih kasih....

    @om rame:
    sama dunk..., maklum kita ini hanya memiliki istana tanpa singgasana, karena singgasana kita yg sebenarnya ada di dunia nyata. Justru kita ini selalu menciptakan istana di dalam istana jd maklum saja bila fokus ke istana utama.

    Konten di atas adalah nyata dan saya coba ambil hikmah sebagai ilustrasi saja bagaimana seorang pemuka agama masih mau berdialog bahkan mengajak silaturrahim sama Muza yg hanya seorang wanita biasa, wong ndeso dan menjamu dengan kurma nabi yg terkenal mahalnya. Rasanya tak ada dikhotomi disana.

    Juga belajar dari cara pertemanan para kyai, meski jauh di mata namun dekat di hati. Beliau2 tetap menjaga tali silaturrahim.

    *kehadiran pangeran selalu dinanti dengan permainan seruling sakti agar istana kapuk tidak sepi..
    Pagi2 kok da bertandang? Apa pendekar gunung agung kesiangan???? Hehe..

    BalasHapus
  5. salam sahabat....

    jadi begitu ya mbak manfaat Silaturrahim

    BalasHapus
  6. @Tip Trik Blogger:
    Yach..., begitulah kawan...

    BalasHapus
  7. Assalamua'alaikum sodariku,
    menjadi tamu ataupun kedatangan tamu, keduanya terdapat banyak kemanfaatan dalam menjalin silaturrahim, mendatangkan rejeki> rejeki sehat, rejeki bahagia, rejeki lapang dada, rejeki nurani yang selalu merasakan penderitaan orang lain dan semuanya tentu akan membawa pada panjang umur. BUKAN panjang angan.
    semoga hari ini ada banyak kemudahan yang diberikan Allah swt

    BalasHapus
  8. Wah memang indah ya.... itulah gunanya silaturrahim hhe..... btw, si mbak jadi ikutan toh sebulan keliling jawa????

    BalasHapus
  9. @Abah:
    iya bah banyak manfaat dan hikmahnya termasuk dapat hadiah dari cak ferdinand nggeh Bah...hehe. Alhamdulillah, barokalloh...

    @cak ferdi:
    indah di rasa dan jiwa jika terjalin ukhuwah yg semestinya.
    Hehe...nggak jadi, karena ada kerjaan yg tak bisa ditinggal.

    @lusi: trims

    @udie:
    wa'alaikum salam..., ya pasti
    tengkyu da silaturrahmi...

    BalasHapus
  10. silaturahmi, bisa mendatangkan rejeki

    BalasHapus
  11. ya sob termasuk dapat ilmu dan kawan baru *blogger* hehe....

    BalasHapus
  12. Silaturrahmi dengan niat baik InsyaALLAH diberi jalan, syuku2 dapet nikmat juga :D ,hehe

    BalasHapus
  13. Muza Elbanaf :
    bukankah seharus beLiau2 (pemuka agama) yang Lebih memahami dari kita, karena tentunya niLai2 pemahamannya Lebih baik. karena menghormati tamu merupakan bagian dari niLai2 tersebut, termasuk kepada pemahaman terhadap niLai kebijakan persepsi dan kebijakan argumentasinya.
    bagi saya, kondisi tersebut adaLah biasa. yang Luar biasa adaLah kaLau sampai beLiau2 yang sampai tidak bisa meLakukan haL tersebut.
    ini pendapat saya Lho, hihihi....

    *hehehe..., ketauan deh.

    BalasHapus
  14. @angga septian:
    iya kawan, niat baik akan berbuah baik

    @om rame:
    ya iyalah..., itu kenapa kita ambil i'tibar dari beliau, ya seperti lihat nabi dan sahabatnya yo pasti bagus akhlaknya.

    Namanya juga ilustrasi ya bisa diambil dari kehidupan sehari-hari. Jadi dengan gambaran yg seringan mungkin di kehidupan hari ini.

    Ok, ada sanggahan lagi? Hihi..
    *ketahuan tuh diulang lagi hihihi..., ini memang lagi perlu obat dosis tinggi.

    BalasHapus
  15. pesepsi saya di atas, berdasarkan rasionaLitas prinsip2 moraLitas. karena tidak ada moraL yang tidak berLandaskan pada niLai2 keagamaan.
    begitupun yang saya ungkap berdasarkan persepsi sehari2 dan bisa diterapkan secara umum, tidak terfokus pada satu agama saja. sehingga bisa diserap oLeh berbagai kaLangan ummat agama.
    hanya sekedar penyimpuLan pada perLuasan daya serap secara sosiaL. hehehehe....

    BalasHapus
  16. @om rame:
    tengkyu masukannya untuk perbaikan ke depan agar terlihat lebih universal gt to???

    Maaf hal tersebut tak terpikirkan cz konsep awalnya memang lebih ke religi 'santai' yg diangkat dari kehidupan sehari2 namun pd akhire kok jd campur bawur ada ngakak juga haha hihi hehehe...

    BalasHapus
  17. betoL, betoL, betoL.
    sebab kaLo seLaLu terfokus hanya pada satu pemahaman regiLi, kadang pengunjung maLah justru suka pada mengigau. tuh contohnya seperti di atas. hihihihi......

    enggak semua orang berani untuk menyampaikan sesuatu pendapatnya masing2, paLing hanya mengamini aja. justru dari beda pemahaman ituLah pengaLaman yang menarik untuk dijadikan sebagai intropeksi diri dan penyamaan pada pengapLikasiannya di dunia nyata. sehingga waLaupun ini adaLah sebenarnya praktek diLingkungan sehari2 maLah justru terkesan seperti teori.
    maaf Lho, ini pendapat saya berdasarkan wacana yang di simak dan komentar2 mimpi2 di atas. huahahaha....

    BalasHapus