Sama-sama “bisu” tapi berada di 3 kota yang berbeda. Ta’aruf yuk…..
PULAU BISU
Pulau ini terletak di daerah Probolinggo, tepatnya di tengah-tengah Laut Tanjung Tembaga. Untuk mencapai pulau yang dihuni hanya beberapa desa ini harus melalui kapal kecil semacam fery atau perahu kecil. Transportasi kapal ini hanya ada pagi dan sore hari saja (2 x sehari). Setelah keliling Probolinggo ke wisata Pantai Bentar dan pemandian air panas Tiris, aku dan temanku yang asli Probolinggo mau sekalian berkunjung ke Pulau Bisu, namun karena jam 3 sore akhirnya batal mengingat kapal yang mau berangkat baru balik ke pelabuhan besok pagi. Weleh weleh… bisa-bisa terdampar di Pulau Bisu, seperti film petualangan Indiana Jones saja. Ngeri ah..!!
KEBUN BISU
Kebun Bisu adalah sebuah Taman Bermain anak-anak yang cukup asri dan rindang dilengkapi patung dan mainan berbagai jenis binatang. Letaknya di kawasan Sidoarjo tepatnya di depan Bandara Juanda lama. Saya dulu juga senang main kesini rame-rame sewaktu masih tinggal di dekat Juanda. Dinamakan kebun bisu karena binatangnya gak ada yang bisa ngomong alias bisu. La iyalah namanya juga patung…
TOPO BISU
Nah… kalau yang satu ini mungkin sobat sudah banyak yang tahu ya. Saya pernah mengikuti acara ritual Topo Bisu yang dilakukan oleh Keraton Jogjakarta saat acara Ngumbah Keris, setiap malam1 Syuro. Dimulai jam 12 Malam tepat, diawali prosesi pembacaan do’a berupa moco pat (do’a dalam bentuk syair bahasa jawa yang dilagukan) setelah itu ritual topo bisu mengitari benteng keraton sambil membawa Gunungan (sesaji berbentuk gunung) diusung keliling benteng keraton bersama seluruh kerabat keraton, abdi dalem dan juga warga sekitar bahkan ada yang dari luar kota. Selama keliling menyalakan obor, memukul alat-alat gamelan tanpa bicara sepatahpun alias “membisu”. Sepanjang perjalanan keliling, satu orang bertugas membawa bunga melati dan uang koin yang untuk ditebarkan sepanjang perjalanan. Uang koin diyakini oleh kebanyakan warga sebagai bentuk rizki/kesuksesan usaha dan bunga melati sebagi kedudukan atau derajat, sehingga banyak sekali warga yang berebut mendapatkan uang dan bunga tersebut.
Sangatlah mudah mendapatkan koin dan bunga karena semula posisiku di sebelah barisan kerabat keraton tepat di belakang pembawa koin dan buaga, tapi aku hanya ambil 1 koin dan 1 bunga saja sebagai bukti bahwa aku mengikuti prosesi itu. Eh ternyata banyak temanku yang kecewa merasa kesulitan mendapatkan koin dan bunga karena berada di barisan belakang. Oalah....Andai aku tahu pasti tadi aku ambilkan kawan...
Mendekati puncak kirab warga semakin berdesakan dan akhirnya aku pindah ke depan barisan biar lebih aman bersama para reporter dalam dan luar negeri yang meliput acara ini. Puncak kirab di alun-alun Keraton, gunungan dibagikan dan air di percikkan ke warga. Aku juga dapat air, tapi aku rasa lebih seperti dibasuh daripada dipercikkan, habis buanyak bangetts…!!
Risalah :
Inti dari ritual ”TOPO BISU” ini adalah berusaha menahan diri, meski membisu tetapi tetap berkarya dan berdoa (menabuh gamelan sambil berdoa) dan Bersedekah (menebar koin) juga Memberikan kebaikan (menabur bunga).
Diam itu emas karena diikuti keikhlasan hati. Karena kadangkala diam tidak bernilai emas jika mendiamkan kemungkaran atau karena kedengkian/kebencian.
Jika kita menabur kebaikan di jalan Tuhan, insya Allah akan menuai kebaikan pula dan Tuhan akan mengganti dengan melipatgandakan jumlahnya.
Ah, kalau diingat-ingat filsafah ini juga seperti saat bulan Puasa ini. Meski Puasa tetap semangat berkarya, ibadah dan sedekah.
pulau bisu orang2nya gak bisu2 kan mbak
BalasHapusyang bikin susah adalah kalo mencolek gadis bisu gak percaya?
BalasHapussuasana jadi ribut karena dia cuma bisa ah-uh ah uh, yang akhirnya bikin orang lain kelabakan
mau coba ? jangan deh......
diam adaLah emas, dan rame adaLah berLian. maksudnya diam untuk menahan diri dan rame daLam meLaksanakan amaLan ibadah.
BalasHapussaya baru tau nih Mbak ada sebuah tempat dan prosesi yg bernuansa kata bisu.
wah,,baru tau nih,,hihihi,,, makasih dah sharing :),,, btw salam kenal yah :)
BalasHapusmembaca ritual topo bisu, saya jadi ingin melihat langsung acaranya. Sepertinya suasana di Pulau Bisu tenang banget tuh, cocok bwt liburan disana
BalasHapusMembisu lebih baik daripada ngomong tapi suka menyinggung perasaan orang kawand
BalasHapussaya kira bisu hnya dgunakan untuk orng yg tdk bs berbicara...
BalasHapusternyata bnyak tempat yg mnggunakan kata bisu....
aq jg mau diem membisu...kali aj emas itu dtng kepadaku.... taaruf dl dh sm emasnya....
faLsafah sedang saya renungi Lebih daLam untuk meLuaskan persepsi dari makna yg terkandung di dLmnya, waLaupun prosesinya sederhana namun terkadung niLai2 yg Luas di daLamnya.
BalasHapusSuatu saat, sya akan datangi tempat yg disebut mba Muza...
BalasHapusIstilah Bisu juga digunakan oleh tokoh spiritual Sulawesi Selatan yg berkelamin pria namun berparas wanita (waria), Namun bisu yg di maksud menggunakan doblle 'S', Alias Bissu.
Bissu adalah kaum pendeta yang tidak mempunyai golongan gender dalam kepercayaan tradisional Tolotang yang dianut oleh komunitas Amparita Sidrap dalam masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan di Pulau Sulawesi, Indonesia. Golongan Bissu umumnya disebut "di luar batasan gender", suatu "makhluk yang bukan laki-laki atau perempuan", atau sebagai "memiliki peran ritual", dimana mereka "menjadi perantara antara manusia dan dewa". Tidak ada penjelasan meyakinkan definitif untuk apakah arti "di luar batasan jender" dan bagaimana sebutan tersebut dimulai.
Semoga info2 yg didapat dari blog ini menjadi khazanah bgi kia semua...
Salam BUNTU
wah baru tau aku sob
BalasHapusWah ada maknanya juga toh hhe... aku kira asal dinamain hhe...
BalasHapusBISmillah, semoga dalam puasa ini juga bisa BISu hati dan pikiran ini dari prasangka"
BalasHapus@didit: ya nggak sob, itu jg yg buatku penasaran
BalasHapus@pakde sulas: puasa pakde kok colak colek to he he..
@elvindinata: iya sob memang ada
@oempak: boleh sob, pasti seru!!!!!!!!!!
@tomo: sedikit atw banyak yg penting bermakna
BalasHapus@om rame: berlian pastinya bersinar layaknya orang2 yg bertaqwa n ramer/rajin ibadah
@etam grecek: istilah unik seperti kisahnya. Smg dpt bongkahan emas sob..
@buntu: jln jln ke jawa kawan. Oh ya di sulawesi trnyt ada jg ya
@fourdream,ferdinand: begitulah sob
Lusi Loem pnAh KeSaNa kaaq baGus yak LokaSinya
BalasHapusass..tnx ats doanya, putriku dh baikan skrg..hmm.kok serba bisu ya..he3..yg kebun bisu kayaknya ak tau deh, tp yg 2 itu itu blm prnh denger..he3, tp mmg adakalanya diam itu mnjd sikap yg sgt berharga/penting sambil menunggu semuanya utk membuka mulut..dan memaparkan semua kebenaran..he3...merdeka!..
BalasHapus@lusi: Tengkyu
BalasHapus@tiwi: Kalo orang surabaya mesti tau kebun bisu yo mbak ora adoh soko bandara juanda
@imtikhan: suwun bolo...
@Pakies: dzikir qalbu meski membisu adalah angin surga sesunguhnya Abah
datang ikut meramaikan disiniii biar gak bisu blognya hehehe....
BalasHapusMungkin topo bisu itu yang di lakuakan master limbad yahhh
BalasHapusboleh juga mampir kalo ke probolinggo
BalasHapusaku baru tau ada pulau bisu, wah kalo topo bisu aku malah ga pernah ikut nih biarpun di jogja, hehehe
BalasHapusternya masih disini membisu ....
BalasHapusbicara dong....
Serba bisu... hehee,,,heee... Sharingnya informatif. Aq bahkan baru tau khususnya 'topo bisu'
BalasHapusSalam sobat :)
@Motodis: Tengkyu kunjungannya sob...
BalasHapus@Ipin's cool: iya kalee
@Me: Boleh, silahkan
@Mixedfresh: Weleh..weleh... kok belum ikut to?
@etam grecek: Ok Ok
@gaelby: hehe...refreshing aj...