Halaman

Selasa, 27 Juli 2010

AMPEL = MAKKAH ???

Share it Please
Kembali Ta'aruf dengan Ampel yuk...

Mungkin bagi sebagian orang ziarah ke makan wali 9 adalah biasa dan seperti ritual doa dan wisata. Demikian juga dengan ziarah ke Sunan Ampel. Dulu aku berpikir juga begitu, namun setelah Ta'aruf dan mendapatkan pengalaman spiritual di sana sehingga rasanya ada ikatan batin (ngangeni kata orang jawa), dan ternyata banyak yang sependapat denganku. Saat pertama kali berkunjung ke Mesjid Ampel dan singgah ke rumah Zain & Eva sahabatku, sambil menikmati roti maryam dan kopi susu aku dikasih cerita banyak hal tentang Ampel. Walau antara percaya dan tidak percaya namanya juga manusia toh aku ingin mengenal lebih dekat...

Aku masih ingat wejangan dari Guru ngajiku atau bila aku diajak orang tuaku ziarah wali selalu diwanti wanti bila ziarah wali agar berhati-hati, berlaku baik secara lahir maupun bathin. Tidak boleh su’uzdon, mencela orang meskipun dalam hati. Niat harus lurus, ihlas, dan dijauhkan dari segala macam penyakit hati. Lho bukannya dalam kehidupan sehari-hari harusnya begitu tidak harus menunggu sampai ke tempat Waliulloh….?!! gumamku dalam hati. Belum sempat melontarkan pertanyaanku, guruku langsung menjelaskan bahwa di tempat tersebut adalah tempat suci dan dihormati layaknya kita bertamu ke Baitulloh di kota suci Makkah, jadi terkadang apa yang kita pikirkan atau perbuatan kita bisa langsung terbalas. Oh ya??? AMPEL = MAKKAH….?????

Rasa keingin tahuan itu aku muncul lagi saat aku melanjutkan studi ke Kota Surabaya dan kebetulan Allah memberiku seorang sahabat baik yang tinggal di Ampel. Aku ingin membuktikan cerita itu karena baik guruku maupun orang tua aku baik-baik saja tidak ada cerita-cerita yang unik selain peristiwa do’a dan wisata. Mungkin beliau-beliau lurus-lurus saja dan mungkin karena wisata bersama jadi tidak bisa lama-lama so.. kejadiannya pun biasa-biasa saja tidak ada yang istimewa, paling-paling ada rombongan yang ketinggalan atau kesasar.

Untuk menguji itu cukuplah mudah, cukup membiarkan hati kita berkelana apa adanya.


Pipi Ditusuk Jarum Jam!

Awal-awal Ta'aruf aku berdua sama sepupu aku namanya Titik. Dia cuma ikut aku saja sekedar ingin do'a di Masjid, ziarah dan wisata saja. Setelah puas jalan-jalan, kami segera kembali ke serambi Masjid karena sudah Maghrib. Ini malam Jum'at pasti nanti akan penuh sesak, kami segera mencari shaff depan biar aman tidak terlewati rombongan Jama'ah yang lalu lalang datang dan pergi. Setelah sholat dan tadarus, jam 10.00 PM aku putuskan tidur sejenak, mataku sudah berat. Aku pesan Titik tolong untuk bangunkan aku jam 12.00 nanti, karena aku pingin melanjutkan ibadah di Masjid ini, sayang kalau jauh-jauh hanya untuk tidur. Hiruk pikuk suara orang mengaji, lantunan ayat suci Qur'an dari ribuan orang seperti meninabobokkan aku. Gemuruh suara peziarah yang datang dan pergi seperti gelombang air bak irama syahdu. Aku terlelap dan tak ingat apa-apa dan bahkan entah sudah mimpi ke langit ke tujuh kalee..... Dalam kondisi yang benar-benar fly tiba-tiba "mak nyuss!!!" pipiku serasa ditusuk jarum. Aduh!!!!... aku menjerit. Aku bingung siapa yang menusuk jarum di pipiku, sakit sekali. Kulihat sekitar tidak ada orang, kebetulan jama'ah yang dekat dengan tempatku sedang rehat turun dari Masjid. Titik juga ternyata ikutan tidur. Aku bingung. Aku lihat ke luar dan tanpa sengaja aku lihat jarum jam menunjukkan pukul 12.00 WIB TEPAT tidak bergeser semenitpun!. SUBHANALLOH...!!, ternyata jarum jam yang membangunkan aku lewat tangan Allah. Tubuhkan gemetar merasakan kuasa Allah.

Ini pelajaran pertama:
Niat baik walupun hanya dalam hati pasti di dengar Allah.. dan begitulah Allah punya seribu cara dan rencana untuk hamba-Nya.

17 komentar:

  1. Subuhan.
    Mudah2an bs ke mekah

    BalasHapus
  2. Tengkyu kunjungannya.
    Btw hp java gak ada virusnya gan

    BalasHapus
  3. semaki besar rasa inginku untuk menginjakkan kaki di ampel.....semoga jg bs kesana...

    BalasHapus
  4. Wah klo ke Makam Sunan Ampel aku belum pernah hhe....tapi aku jadi kepengen ng'rasain sekali2 hhe.. smoga tercapai......

    BalasHapus
  5. @Pakies: Inggih Bah... leres sanget. Matur nuwun rawuhipun
    @Tomo: O.. gitu to gan
    @Tomo: Amin. Inya Allah..., Semoga Kita bisa kesana bareng yo gan...
    @etam grecek: Amin.., Allah memberkahi. sekalian ke Mekah juga kawan...
    @Ferdinand: Amin..., sekalian kunjungan ke Mekah

    BalasHapus
  6. subhanallaah..,ak suka dg tulisannya mbak, pengalaman2 yg prnh mbk alami, bs jd masukan tambahan buat ak, tfs mbak...tetap menulis, sy tunggu edisi selanjutnya..,tq

    BalasHapus
  7. aku belum pernah ziarah ke ampel, tapi jadi pengen juga

    BalasHapus
  8. Semoga bisa mengunjungi Mekkah,..Amin

    BalasHapus
  9. Mekkah tidak sama dengan ampel.
    Lain gan.lain.
    Ampel semrawut banyak penjual barang daripada untuk beribadah mendekatkan diri kepada Alloh.

    Pedagang tok ruwet bikin mumet ae

    BalasHapus
  10. Iya Pak Tomo. Bukan itu, tapi esensialnya gan...

    Dulu itu pertama kali itu yang aku ucapkan dan pasti semua orang pertama kali datang. Tapi bukan itu yang aku maksud. Itu kenapa aku Ta'aruf, Tak kenal maka tak sayang. Ocey...???

    BalasHapus
  11. Hehehe... saking semangat sampe banyak itunya. Wah... Kang Tomo sih..., sori sori..

    BalasHapus
  12. Lagian tidur-tidurinnya di bangunan, jadinya begono.
    sayapun pernah mengaLami haL yang sama, tapi meLaLui mimpi.
    waktu itu habis dzuhur di masjid Langsung tidurin eh dibangunan sama mimpi yang menyeramkan, yakni mimpi seoLah Langit mendung tebaL dengan nuansa merah membara seperti ada kobaran api dan saya bernaung di bawah pohon sendirian. seteLah itu saya Lihat ada pintu gerbang yang tertutup rapat, saya Langsung menghampirinya (niatnya mau berteduh) terus waktu saya buka pintu itu ternyata isinya bukan bangunan tapi api yang menyaLa membara.
    kontan tanpa harus kredit Langsung bangun pLus keringetan, enggak taunya disebeLah saya ada yang Lagi ngaji. mungkin itu sebuah media pengingat, bahwa masjid adaLah tempat ibadah bukan tempat untuk tidur.
    sambiL merinding nih ngetiknya. terima kasih Mbak Ibu Nyai atas sharenya.

    BalasHapus
  13. Orang beriman pasti diSayang الله

    BalasHapus
  14. mudah mudahan suatu saat nanti bisa ke mekkah dengan keluarga amin..
    bila berkenan kita tukeran link sob..

    BalasHapus
  15. Iya ta ada pesan?bingkisan apa?

    BalasHapus
  16. Ampel ya Ampel Makkah ya Makkah, Ampel di Indonesia Makkah di Saudi Arab gak sama, maaf ya sobat suwun

    BalasHapus
  17. @ suwune: Jangan lihat "fisiknya", tapi esensialnya gan itu yang penting. Masjid boleh berbeda tapi makna dan ritual di dalamnya insya Allah sama seperti itu kira kira

    BalasHapus